Jumat, 03 Oktober 2008

Jelang 17 Agustus

Hiruk pikuk dalam rangka 17 an memang tampak dimana-mana, beragam kegaiatan digelar oleh berbagai komponen bangsa ini baik itu pemerintahan, swasta, organisasi, LSM bahkan dunia usaha membuat paket2 khusus 17 an ini , sebuah swalayan memasang spanduk besar dengan paket ” discount hari kemerdekaan ”, pedagang musiman memajang berbagai ukuran bendera dan umbul2 dengan harga relatif murah di pinggir jalan dsb...dsb... ini memang sah2 saja mengais rejeki dari tanggal keramat bangsa ini. Masih terasa ada gema, ada respek, ada pekik merdeka dan ada nostalgia bagi beberapa pelaku sejarah.

Biasanya dalam kegiatan2 seperti ini lalu orang membandingkan keadaan , jaman dulu begitu ,sekarang begini.. orde lama begitu, orde baru begitu, orde reformasi begini... pesiden dulu begitu.., kemarin begitu.. presiden sekarang begini.. dsb.. lalu orang2 pun berkomentar.. syah2 saja karena memang berkomentar tak dilarang undang2.

Menyimak situasi dan kondisi kehidupan bangsa dan negara dewasa ini yang kita lihat, kita tonton dan kita baca di media massa ,, masya Allah ..kok beritanya serem2 begitu ya... ada yg demo atas nama rakyat.. tapi merusak aset rakyat...membuat macet jalan hingga rakyat ada yang terganggu ada juga yg tak bisa berjualan karena takut dirusak. Kriminal, dari mulai perampokan sampai ke pembunuhan berantai alias sang jagal. Geng2 remaja ,korupsi ,komplik antar bapak2 gede, komplik partai, komplik pemerintah dengan bapak2 terhormat yang mengatasnamakan rakyat.. , demo masalah Pilkada....dsb.

Melihat kenyataan diatas, kok rasa2nya kita perlu introspeksi lagi ya...

Apa benar.slogan agung seperti : kita bangsa Indonesia, bangsa yang besar, penuh cinta kasih, religius,penuh kekeluargaan, memegang adat ketimuran yang ramah, sopan, gotong royong ,setia kawan, dan ....... ????

Oleh karena itu dalam 17 Agustus 2008 ini ,, hemat saya.. kita tak perlu lagi berteriak ...MERDEKA...MERDEKA...MERDEKA...... bukankah kenyataannya bangsa ini sudah merdekasejak 63 tahun yang lalu.... bagai mana kalau pekik itu kita ganti saja dengan yang lebih cocok untuk masa sekarang ini...cuma .. apa ya...pantasnya... barang kali anda punya saran ...?

Ini hanya sekedar renungan orang desa saja...menurut saya yang lebih penting sekarang adalah... bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini dengan karya nyata sekecil apapun, bermawas diri,, hayati dan terapkan slogan2 agung penuh makna di atas dalam kehidupan nyata sehari-hari. Bukankahinipun sudah merupakan kontribusi yang luar biasa dari setiap individu bagi perjalanan bangsa dan negara ini ... dan kepada bapak-bapak gede di atas sana...ingat bahwa kepemimpinan anda akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat nanti, .. ada baiknya ( barang kali lupa ) untuk membaca kembali kisah2 keteladanan para amirul mu’minin dulu .... Insya Allah .. hakekat tujuan kemerdekaan bangsa ini akan terwujud...amin.